Hard News.
Langkat – siaga0724.com: Terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalinsum Medan-Banda Aceh, Km 82-83 Kelurahan Alur Dua, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumut, tepatnya di depan bengkel motor JJ.
Kecelakaan melibatkan sepeda motor Honda Scoopy BK 4953 PBQ, dengan dumptruck BK 8256 EG bermuatan basecourse milik perusahaan KBL yang akan disuplay ke PT HKI untuk proyek pembangunan jalan.
Informasi yang diterima, kecelakaan terjadi Selasa (10/09/2024) sekitar pukul 14.30 WIB, dimana saat itu Dwi mengendarai sepeda motor Honda Scoopy berboncengan dengan Intan, melintas dari arah Pangkalan Brandan menuju Besitang.
Sampai di lokasi kejadian, terjadi kemacetan panjang akibat beberapa dumptruck berukuran besar milik perusahaan KBL bermuatan material basecouse berhenti di pinggir jalan
Seketika korban yang ingin memotong antrian dumptruck berusaha memotong jalan, namun dari arah berlawanan juga banyak kendaraan dan korban mencoba menghindari kendaraan dari depan hingga menabrak belakang dumptruck yang berhenti.
“Kejadiannya begitu cepat, saat korban kami tolong, supir tidak ditempat, baru setelah warga ramai membantu, barulah supir datang dan membawa dumptruck pergi ke arah Piturah, bukannya supir menolong korban malah ditinggal pergi, beruntung warga peduli dan membantu mengangkat korban untuk dibawa ke Rumah Sakit,” ucap Hanafi (18) kariawan bengkel motor JJ.
Korban dalam keadaan kritis dengan kondisi kepala, tangan dan kaki bersimbah darah, langsung di bawa ke Rumah Sakit Pertamina Pangkalan Brandan (RSPPB) guna mendapatkan perawatan medis.
PS Kanit Lantas Polsek Pangkalan Brandan Bripka Anggi Suwito, saat dikonfirmasi di RSPPB membenarkan kejadian ini.
“Korban menabrak dumptruck berhenti yang dikemudikan Zulham (48) warga Tanjung Pura, saat ini keduanya masih menjalani perawatan dan satu korban katanya harus dioperasi karena luka serius di kepala,” ucap Anggi Suwito.
Sementara itu, Een yang disebut-sebut sebagai penanggung jawab dari pihak perusahan KBL, saat dikonfirmasi di halaman RSPPB mengatakan pihak perusahan akan bertanggung jawab.
“Saat ini korban masih menjalani perawatan medis dan kita akan bertanggung jawab,” ucapnya.
Sementara itu, keterangan dari warga sekitar mengatakan, pembangunan jalan Piturah merupakan hibah dari PT HKI dengan panjang lebih kurang 4 Km, namun proses pengerjaan jalan terkesan tanpa ada pengamanan baik dari Dinas Perhubungan maupun Polisi Lalu Lintas, hingga menimbulkan kemacetan panjang dan membahayakan pengendara.
“Kita bersyukur ada pembangunan, namun harusnya keselamatan warga juga diperioritaskan, banyak dumptruck yang berhenti di pinggir jalan tanpa rambu-rambu dan pengatur arah kendaraan, tentunya ini sangat membahayakan pengguna jalan lainnya,” ucap beberapa warga.
“Tidak ada pemberitahuan dari pihak pelaksana proyek kepada Unit Lantas Polsek Pangkalan Brandan terkait pengamanan pembangunan jalan ini,” ucap Bripka Anggi Suwito menambahkan.
Hingga menjelang tengah malam, keluarga korban masih berharap cemas, menunggu kabar dari pihak rumah sakit, berharap korban dapat sembuh dan pulih seperti sedia kala.
Liputan: (Syah)